JAKARTA - Perjalanan panjang karier James Harden kembali menorehkan sejarah baru di panggung NBA. Bukan melalui kemenangan tim, melainkan lewat capaian individu yang menempatkannya sejajar dengan para legenda basket dunia.
Di tengah persaingan ketat liga dan usia yang terus bertambah, Harden membuktikan konsistensinya sebagai salah satu mesin poin paling produktif sepanjang masa.
Momen bersejarah itu hadir saat Los Angeles Clippers menghadapi Minnesota Timberwolves, pertandingan yang sekaligus menjadi saksi Harden menembus jajaran elit pencetak angka NBA.
Momen Bersejarah di Tengah Kekalahan
James Harden mencatatkan tonggak penting dalam kariernya pada laga melawan Minnesota Timberwolves, Minggu, 7 Desember 2025 waktu setempat. Meski Los Angeles Clippers harus mengakui keunggulan lawan dengan skor tipis 106–109, sorotan utama tetap tertuju pada Harden.
Bintang berusia 36 tahun tersebut berhasil mencetak 34 poin, angka yang membawanya melewati catatan Carmelo Anthony dalam daftar pencetak poin terbanyak sepanjang sejarah NBA.
Harden datang ke pertandingan itu dengan kebutuhan minimal 21 poin untuk melampaui total poin Carmelo Anthony yang berada di angka 28.289. Target tersebut tercapai dengan meyakinkan.
Tambahan 34 poin membuat total koleksi Harden kini mencapai 28.303 poin, menempatkannya di posisi kesepuluh dalam daftar pencetak angka terbanyak sepanjang masa NBA.
Pencapaian itu terasa spesial mengingat Harden kini berada di fase akhir kariernya. Konsistensi mencetak angka di level tertinggi, menghadapi pemain-pemain yang lebih muda, menjadi bukti dedikasi dan kemampuan adaptasinya di tengah perubahan peran serta dinamika permainan modern.
Menggeser Nama Besar dalam Sejarah NBA
Masuknya Harden ke 10 besar bukan sekadar angka statistik. Ia harus melewati nama besar seperti Carmelo Anthony, salah satu scorer murni terbaik yang pernah dimiliki NBA.
Bagi Harden, pencapaian ini merupakan pengakuan atas kerja keras bertahun-tahun yang ia curahkan sejak awal kariernya bersama Oklahoma City Thunder, Houston Rockets, hingga berbagai klub yang ia bela setelahnya.
“Berkah. Sebuah bukti kerja keras yang telah saya lakukan. Ini suatu kehormatan, terutama dengan seseorang seperti Carmelo, yang telah melalukan begitu banyak hal hebat untuk liga ini,” kata Harden.
Di atas Harden dalam daftar pencetak poin terbanyak NBA terdapat nama-nama besar yang tidak asing bagi penggemar basket. Shaquille O’Neal menempati peringkat kesembilan dengan koleksi 28.596 poin.
Selangkah lebih tinggi, Kevin Durant telah mengoleksi 31.051 poin. Harden mengakui bahwa bisa berada di daftar tersebut adalah sesuatu yang dulu terasa nyaris mustahil.
“Lihat daftarnya. Rasanya mustahil saya mendapat kesempatan untuk masuk di dalam daftar ini. Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Kerja keras yang saya curahkan akhirnya membuahkan hasil,” ujar Harden.
Konsistensi Performa di Usia Matang
Meski tak lagi berada di puncak usia emas atlet, Harden masih menunjukkan produktivitas tinggi. Pada musim ini, ia mencatatkan rata-rata 26,8 poin per pertandingan, sebuah angka yang mencerminkan peran vitalnya dalam skema permainan Clippers.
Harden tetap menjadi opsi utama dalam menyerang, baik melalui penetrasi, tembakan jarak menengah, maupun lemparan tiga angka yang telah menjadi ciri khasnya.
Catatan tersebut semakin menegaskan status Harden sebagai salah satu guard terbaik yang pernah dimiliki NBA. Ia kini menjadi salah satu dari hanya tiga guard yang berhasil menembus 10 besar pencetak poin terbanyak sepanjang masa.
Dua nama lain dalam kelompok elit ini adalah Kobe Bryant dengan 33.643 poin dan Michael Jordan dengan 32.292 poin, yang masing-masing berada di posisi keempat dan kelima.
Masuknya Harden ke jajaran tersebut memperkuat warisannya sebagai scorer elite. Berbeda dari Jordan atau Bryant yang dikenal dengan permainan agresif di dua arah, Harden membangun reputasinya melalui kemampuan membaca permainan, teknik step-back ikonik, serta kecerdasannya memanfaatkan aturan permainan untuk memperoleh poin.
Warisan Harden di Era Tembakan Tiga Angka
Selain pencapaian total poin, Harden juga menorehkan catatan istimewa di era modern NBA yang ditandai dengan dominasi tembakan tiga angka. Musim lalu, Harden telah melampaui Ray Allen dan kini berada di posisi kedua dalam daftar pencetak tiga angka terbanyak sepanjang karier NBA. Hingga saat ini, Harden telah mencetak 3.255 tembakan tiga angka.
Namun, Harden secara realistis mengakui bahwa mengejar rekor Stephen Curry bukanlah perkara mudah. Curry saat ini memimpin daftar dengan 4.111 tembakan tiga angka, sebuah angka yang mencerminkan revolusi permainan NBA dalam satu dekade terakhir.
Meski demikian, Harden tidak mengecilkan arti pencapaiannya sendiri. Bagi Harden, setiap angka, setiap rekor, merupakan hasil dari perjalanan panjang yang penuh tantangan, termasuk kritik terhadap gaya bermainnya serta adaptasi terhadap berbagai peran di tim yang berbeda.
Keberhasilan Harden menembus 10 besar pencetak poin terbanyak NBA menjadi penanda penting dalam sejarah kariernya. Lebih dari sekadar statistik, capaian ini merepresentasikan konsistensi, ketahanan, dan kemampuan beradaptasi seorang pemain yang tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Di sisa kariernya, James Harden masih berpeluang menambah catatan sejarah dan memperkokoh posisinya sebagai salah satu legenda terbesar NBA.