JAKARTA - Banyak orang mungkin berpikir bahwa tampil segar di usia kepala empat membutuhkan perawatan mahal. Namun, pelatih kebugaran asal Kazakhstan, Zarina Manaenkova, menunjukkan sudut pandang berbeda: kunci awet muda ternyata melekat pada rutinitas makan sehari-hari.
Melalui pendekatan sederhana yang mudah diterapkan, ia berhasil menjaga tubuh tetap berenergi sekaligus menjaga usia biologisnya tetap muda. Pola makan yang konsisten, istirahat cukup, serta aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki menjadi dasar yang menopang kesehatannya hingga kini.
Penuaan memang proses alamiah yang tidak dapat dihindari, tetapi banyak bagian dari perjalanan itu dapat dikelola. Dengan menyeimbangkan makanan bergizi, tidur yang optimal, dan kebiasaan bergerak setiap hari, seseorang bisa memperlambat tanda-tanda penuaan.
Bagi Zarina, inti dari proses mempertahankan energi dan penampilan muda justru berasal dari apa yang ia konsumsi. Ia membagikan kebiasaannya sebagai inspirasi bagi siapa pun yang ingin menjaga vitalitas ketika usia terus bertambah.
Dalam unggahan di Instagram, Zarina menyampaikan bahwa hasil tes laboratoriumnya menunjukkan usia biologisnya turun drastis menjadi 25 tahun, meskipun usia pada paspornya adalah 39.
Ia menuliskan keterangan, “Apa yang harus dimakan agar terlihat 25 di usia 40. Ini adalah cara Anda tidak hanya terlihat, tetapi Anda merasa muda dan berenergi.” Unggahan itu kemudian memicu banyak perhatian karena ia menyertakan tiga jenis makanan utama yang menjadi andalan hariannya.
Pilihan Ikan Merah Berlemak untuk Daya Tahan Tubuh
Sumber makanan pertama yang menjadi kepercayaan Zarina adalah ikan merah berlemak. Ia menjelaskan bahwa jenis ikan ini mudah dicerna sekaligus mengandung asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat.
American Heart Association mencatat bahwa kelompok ikan berlemak meliputi salmon, herring, makerel, anchovies (ikan teri), sarden, tuna sirip biru, remis, dan tiram.
Selain kandungan omega-3, ikan berlemak juga memberikan protein berkualitas tinggi, vitamin B12 dan D, serta mineral penting seperti selenium. Nutrisi tersebut berperan besar dalam menjaga fungsi jantung dan otak tetap optimal.
Selain itu, konsumsi ikan berlemak secara rutin turut mendukung kesehatan kulit sekaligus memperkuat sistem kekebalan tubuh, dua aspek penting yang memengaruhi tampilan awet muda.
Bagi Zarina, keunggulan ikan berlemak bukan hanya soal kandungan gizinya, melainkan kemampuannya memberikan energi tanpa membebani proses pencernaan. Inilah sebabnya ia menempatkan jenis ikan ini sebagai bagian dari makanan hariannya.
Dengan memastikan tubuh mendapat pasokan nutrisi seimbang, ia merasa lebih bertenaga untuk menjalani aktivitas fisik maupun pekerjaan sehari-hari.
Sayuran Berwarna-warni sebagai Penopang Vitalitas
Selain ikan, Zarina juga menempatkan sayuran segar kaya warna sebagai bagian tak tergantikan dari menu rutinnya. Ia menganjurkan agar setiap piring selalu berisi ragam warna berbeda karena tiap warna biasanya mewakili jenis fitonutrien tertentu. Fitonutrien merupakan senyawa penting yang membantu melindungi tubuh dari risiko penyakit kronis.
Laporan Harvard Health Publishing menegaskan bahwa variasi warna pada sayuran tidak sebatas estetika, tetapi menunjukkan keberadaan antioksidan dan nutrisi spesifik dengan fungsi berbeda. Mengonsumsi sayuran hijau, merah, kuning, atau ungu dalam satu hari memberikan perlindungan menyeluruh bagi tubuh.
Zarina juga merekomendasikan kacang-kacangan sebagai tambahan. Menurutnya, konsumsi kacang-kacangan bermanfaat untuk kesehatan usus. “Usus Anda akan berterima kasih,” ujarnya. Kesehatan usus yang baik memainkan peran besar dalam imunitas tubuh dan penyerapan nutrisi, yang pada akhirnya mendukung penampilan luar seseorang.
Kebiasaan mengutamakan sayuran berwarna-warni ini membuat tubuh mendapat pasokan vitamin, mineral, dan serat yang cukup. Kombinasi tersebut penting untuk menjaga elastisitas kulit, memperlambat tanda-tanda penuaan, serta meningkatkan perasaan bugar sepanjang hari.
Probiotik untuk Menjaga Keseimbangan dari Dalam
Tidak hanya mengandalkan nutrisi makro dan mikro, Zarina juga menekankan pentingnya makanan mengandung probiotik. Ia menyebut sauerkraut dan acar sebagai dua contoh makanan probiotik yang menjadi favoritnya. Makanan fermentasi seperti ini dinilai mampu memberi makan mikrobioma usus, sehingga proses pencernaan berlangsung lebih seimbang.
Zarina juga menyampaikan kisah kecil tentang kebiasaan keluarganya di Kazakhstan. “Saya berasal dari Uni Soviet, khususnya Kazakhstan. Nenek saya membuat acar dan sauerkraut ini, yang kami nikmati setiap musim dingin. Ingat, kecantikan dimulai dari dalam.
Makanlah dengan cerdas untuk bersinar di usia berapa pun,” ujarnya. Bagi Zarina, makanan fermentasi tidak hanya menyehatkan tetapi juga membawa nilai emosional yang memperkuat rutinitas sehatnya.
Dengan memadukan probiotik ke dalam pola makan harian, tubuh dapat menjaga sistem kekebalan tetap optimal sekaligus memelihara kesehatan pencernaan. Kedua aspek ini sangat relevan bagi proses penuaan yang sehat, karena tubuh yang stabil dari dalam akan memancarkan energi positif ke luar.
Pilihan Makanan Sehat yang Dapat Ditiru Siapa Pun
Rutinitas makan yang dijalani Zarina menjadi contoh bahwa menjaga penampilan muda tidak memerlukan langkah ekstrem. Dengan fokus pada tiga jenis makanan — ikan berlemak, sayuran berwarna-warni, dan probiotik ia menunjukkan bahwa perawatan tubuh paling efektif justru berawal dari pilihan sederhana di meja makan.
Konsistensi, kesadaran akan kualitas nutrisi, serta pola hidup seimbang seperti tidur cukup dan tetap aktif berjalan kaki menjadi rangkaian yang saling melengkapi. Melalui pendekatan ini, Zarina berhasil mempertahankan energi dan menekan usia biologisnya, sebuah pencapaian yang dapat menginspirasi siapa pun yang ingin memperpanjang masa produktif dan tetap tampil segar meski usia terus bertambah.