Syarat wajib zakat adalah hal yang perlu dipahami dengan baik, terutama menjelang bulan suci Ramadhan.
Di bulan yang penuh berkah, umat Islam di seluruh dunia bersiap untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt, termasuk dengan menunaikan kewajiban zakat.
Salah satunya adalah zakat fitrah, yang wajib dikeluarkan oleh setiap individu yang memenuhi syarat.
Apakah kamu sudah mengetahui syarat wajib zakat? Selain zakat fitrah, ada beberapa jenis zakat lainnya yang juga wajib ditunaikan. Simak informasi lebih lanjut dalam artikel ini untuk memahami lebih dalam mengenai kewajiban zakat.
Hukum Zakat dalam Islam
Zakat merupakan kewajiban sosial dan ekonomi dalam agama Islam yang diwajibkan atas harta atau kekayaan tertentu yang dimiliki oleh individu yang telah mencapai nisab (batas minimum) dan dimiliki selama satu tahun hijriyah.
Hukum zakat dalam Islam sangat penting dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dipatuhi oleh umat Muslim.
1. Hukum Zakat Fitrah dalam Islam
Bagaimana hukum zakat fitrah dalam Islam? Dalam ajaran Islam, zakat fitrah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Mayoritas ulama sepakat bahwa zakat fitrah merupakan fardhu ain, yaitu kewajiban yang bersifat wajib.
Dasar hukum zakat fitrah dapat ditemukan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 43, yang berbunyi, “Tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”
Kewajiban membayar zakat fitrah berlaku untuk semua umat Muslim, tanpa terkecuali, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Hal ini diperkuat dengan hadis riwayat Muslim yang menegaskan bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bagi setiap individu Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun budak.
“Sesungguhnya Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bagi manusia berupa satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari gandum atas setiap orang yang merdeka ataupun budak, baik laki-laki atau perempuan dari golongan umat Muslim.” (HR Muslim).
Zakat fitrah harus dikeluarkan sesuai dengan aturan dan waktu yang telah ditentukan.
Meskipun bisa dibayarkan sejak awal bulan Ramadhan, lebih dianjurkan untuk membayar zakat fitrah pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan hingga pagi hari sebelum shalat Idul Fitri.
Membayar zakat fitrah setelah shalat Idul Fitri dianggap sebagai perbuatan dosa dalam Islam.
Dengan demikian, zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim sesuai dengan aturan dan waktu yang telah ditentukan dalam ajaran Islam.
Dengan perencanaan keuangan yang baik, Anda dapat melaksanakan kewajiban ini dengan mudah.
2. Hukum Zakat Mal dalam Islam
Zakat mal dalam Islam adalah kewajiban yang dikenakan atas harta atau kekayaan tertentu yang dimiliki oleh individu yang telah mencapai nisab (batas minimum) dan telah dimiliki selama satu tahun hijriyah.
Hukum zakat mal dalam Islam adalah fardhu ain, yaitu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
3. Hukum Zakat Perniagaan dalam Islam
Zakat perniagaan dalam Islam adalah kewajiban yang dikenakan atas harta atau modal usaha yang dimiliki oleh seorang pedagang atau pebisnis yang telah mencapai nisab (batas minimum) dan telah dimiliki selama satu tahun hijriyah.
Hukum zakat perniagaan dalam Islam adalah fardhu ain, yaitu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Berikut adalah beberapa poin penting terkait hukum zakat perniagaan dalam Islam:
Zakat perniagaan diwajibkan oleh agama Islam sebagai salah satu rukun Islam yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti mencapai nisab dan telah dimiliki selama setahun hijriyah.
Syarat Wajib Zakat
Syarat wajib zakat merujuk pada ketentuan yang harus dipenuhi oleh individu agar mereka diwajibkan untuk menunaikan zakat. Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk zakat fitrah, zakat mal, hingga zakat perniagaan:
1. Zakat Fitrah
Untuk menunaikan zakat sesuai dengan ketentuan agama, ada beberapa syarat wajib pada zakat fitrah yang harus dipenuhi, antara lain:
- Islam: Hanya individu yang beragama Islam yang diwajibkan untuk membayar zakat fitrah.
- Baligh: Orang yang sudah mencapai usia baligh (dewasa) menurut hukum Islam wajib membayar zakat fitrah.
- Berakal Sehat: Individu yang memiliki akal sehat, yang memungkinkan mereka memahami pentingnya zakat fitrah.
- Merdeka: Orang yang bebas dari status hamba sahaya atau ketergantungan finansial pada orang lain.
- Mampu membayar zakat: Memiliki lebih dari cukup makanan untuk diri sendiri dan tanggungan yang ada.
2. Zakat Mal
Zakat mal adalah salah satu jenis zakat yang memiliki sejumlah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim sebelum dapat menunaikannya. Berikut adalah syarat-syarat wajib pada zakat mal:
a. Beragama Islam
Hanya mereka yang beragama Islam yang diwajibkan untuk membayar zakat mal. Zakat ini tidak berlaku bagi non-Muslim, meskipun mereka memiliki harta yang mencapai nisab.
b. Baligh dan Berakal
Syarat lainnya adalah individu harus sudah mencapai usia baligh dan memiliki akal yang sehat. Zakat mal tidak diwajibkan bagi anak-anak yang belum baligh atau mereka yang kehilangan akal, meskipun harta mereka memenuhi persyaratan zakat.
c. Merdeka atau Bukan Budak
Zakat mal hanya diwajibkan bagi individu yang merdeka, bukan budak, dan memiliki kebebasan penuh atas harta benda yang dimilikinya. Jika harta sudah mencapai nisab dan haul, maka zakat mal harus segera ditunaikan.
d. Harta Milik Sendiri
Salah satu syarat wajib pada zakat mal adalah bahwa harta yang akan dikeluarkan zakatnya harus merupakan milik sendiri dan bersifat halal.
Ini berarti kamu memiliki hak penuh untuk mengelola dan menggunakan harta tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariah Islam.
Harta yang dimiliki harus berasal dari sumber yang sah dan halal, seperti warisan, penghasilan usaha, atau pemberian yang diperoleh dengan cara yang benar.
Oleh karena itu, harta yang diperoleh dari sumber yang haram tidak memenuhi syarat untuk dikenakan zakat.
e. Mencapai Nisab
Syarat lainnya adalah bahwa harta tersebut harus mencapai nisab, yaitu jumlah minimum tertentu yang menjadikan harta tersebut wajib dizakati. Jika harta yang dimiliki tidak mencapai nisab, maka kewajiban zakat tidak berlaku bagi pemiliknya.
Oleh sebab itu, penting untuk menghitung nilai harta sesuai dengan ketentuan nisab sebelum menunaikan zakat mal.
f. Mencapai Haul (Perhitungan Satu Tahun)
Zakat mal juga hanya diwajibkan apabila harta yang dimiliki telah mencapai haul, yaitu telah dimiliki selama satu tahun hijriyah. Perhitungan ini berlaku untuk jenis harta seperti:
- Ternak
- Harta simpanan
- Keuntungan dari perdagangan atau usaha
Namun, jika harta berasal dari hasil pertanian, buah-buahan, atau barang tambang, maka zakatnya dapat dibayarkan tanpa harus menunggu satu tahun penuh.
Dengan memahami ketentuan dan syarat wajib pada zakat mal, kamu dapat memastikan pelaksanaan kewajiban zakat sesuai dengan aturan syariat Islam.
g. Tidak dalam Keadaan Berutang
Sebelum menunaikan zakat atas harta yang dimiliki, penting untuk memahami syarat bahwa kamu tidak sedang dalam keadaan berutang. Hal ini berarti perhitungan nisab zakat mal harus mempertimbangkan jumlah utang yang dimiliki.
Jika kamu memiliki utang, maka nilai utang tersebut harus dikurangkan dari total harta yang dimiliki. Apabila setelah dikurangi utang, jumlah harta yang tersisa tidak mencapai nisab, maka kewajiban untuk mengeluarkan zakat belum berlaku.
Dengan demikian, harta yang dimiliki baru dapat dizakati jika setelah perhitungan utang, jumlahnya tetap memenuhi batas nisab yang telah ditetapkan.
3. Zakat Perniagaan
Zakat perniagaan adalah zakat yang diwajibkan atas keuntungan dari aktivitas jual beli harta atau aset dagang. Jenis zakat ini dikenakan pada aset perdagangan yang dikelola oleh individu maupun perusahaan.
Berbeda dengan zakat fitrah, perhitungan zakat perniagaan dilakukan setelah mengurangi utang jangka pendek atau pinjaman yang harus dilunasi dalam kurun waktu satu tahun.
Selain memenuhi syarat wajib pada zakat sebagaimana zakat mal, zakat perniagaan memiliki beberapa ketentuan khusus, yaitu:
- Usaha harus sudah berjalan minimal satu tahun.
- Harta yang dikenai zakat mencakup gabungan aset perdagangan awal dan akhir.
- Nisab zakat setara dengan nilai 85 gram emas atau 20 dinar.
- Besaran zakat yang dikeluarkan adalah 2,5 persen dari total harta.
- Zakat dapat berupa barang atau uang.
- Dikenakan kepada pemilik usaha dagang atau perseroan.
- Jika semua anggota perusahaan beragama Islam, pembagian zakat dilakukan kepada mereka sebelum diberikan kepada pihak berserikat.
- Jika terdapat anggota perseroan yang beragama non-Islam, zakat hanya dikeluarkan oleh anggota yang beragama Islam setelah memenuhi nisab.
Tata Cara dan Niat Zakat
1. Zakat Fitrah
Menurut Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, yang dikeluarkan selama bulan suci Ramadhan untuk menyambut Idul Fitri.
Tata Cara Zakat Fitrah
Agar zakat fitrah yang kamu keluarkan sesuai dengan ketentuan Islam, berikut langkah-langkah yang perlu diikuti:
a. Ketahui Jumlah Tanggungan Zakat
Zakat fitrah diwajibkan untuk setiap individu yang memenuhi syarat, yaitu beragama Islam, merdeka, dan mampu. Zakat ini mencakup diri sendiri serta orang-orang yang menjadi tanggungan, seperti pasangan dan anak-anak.
b. Hitung Besaran Zakat Fitrah
Zakat fitrah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras sebanyak 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa, dengan kualitas yang sama seperti yang biasa dikonsumsi.
Sebagai alternatif, zakat dapat dibayarkan dalam bentuk uang tunai yang nilainya setara dengan makanan pokok tersebut.
Berdasarkan SK Ketua Baznas No. 07 Tahun 2023, nilai zakat fitrah untuk wilayah DKI Jakarta Raya dan sekitarnya adalah Rp45.000 per individu.
Jika membayar zakat dengan uang tunai, kalikan jumlah tanggungan dengan nilai tersebut untuk menentukan total zakat yang harus dibayarkan.
c. Tunaikan Zakat Tepat Waktu
Menunaikan zakat fitrah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan adalah bagian penting dari tata cara pembayaran zakat. Berikut adalah ketentuan waktu pembayaran zakat fitrah berdasarkan hukumnya:
- Waktu Wajib: Dimulai saat matahari terbenam pada hari terakhir bulan Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri.
- Waktu Sunnah: Dari waktu Subuh hingga sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri.
- Waktu Mubah: Sepanjang bulan Ramadhan, dari hari pertama hingga hari terakhir.
- Waktu Makruh: Setelah sholat Idul Fitri hingga sebelum matahari terbenam pada hari Idul Fitri.
- Waktu Haram: Setelah matahari terbenam pada hari Idul Fitri.
Meskipun zakat fitrah bisa dibayarkan kapan saja selama bulan Ramadhan, lebih baik jika dilakukan pada akhir bulan.
Hal ini karena zakat fitrah berfungsi untuk menyucikan diri dari perbuatan sia-sia selama Ramadhan, seperti perkataan buruk atau tindakan yang tidak bermanfaat.
d. Lakukan Serah Terima Zakat Fitrah
Tahap terakhir dalam menunaikan zakat fitrah adalah proses serah terima. Kamu bisa langsung memberikan zakat kepada penerima yang berhak (mustahik) atau melalui lembaga amil zakat.
Menyerahkan zakat melalui lembaga amil zakat sering kali lebih dianjurkan karena:
- Distribusi zakat menjadi lebih merata dan tepat sasaran.
- Lembaga amil zakat memiliki prosedur penimbangan yang akurat untuk memastikan jumlah zakat sesuai.
Niat Zakat Fitrah
Sebelum menunaikan zakat fitrah yang menjadi kewajiban bagi setiap Muslim pada waktu yang telah ditentukan, penting untuk memahami niat zakat fitrah.
Niat merupakan salah satu syarat sah dalam pelaksanaan zakat. Berikut adalah bacaan niat zakat fitrah yang bisa digunakan untuk diri sendiri maupun orang lain:
a. Untuk Diri Sendiri
- Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an nafsî fardhan lillâhi ta’âlâ.
- Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ."
b. Untuk Istri
- Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an zaujatî fardhan lillâhi ta’âlâ.
- Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ."
c. Untuk Anak Laki-Laki
- Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an waladî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ.
- Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku… (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ."
d. Untuk Anak Perempuan
- Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an bintî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ.
- Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku… (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ."
e. Untuk Diri Sendiri dan Keluarga
- Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘annî wa ‘an jamî’i mâ talzamunî nafaqâtuhum fardhan lillâhi ta’âlâ.
- Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ."
f. Untuk Mewakili Seseorang
- Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ.
- Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ."
2. Zakat Mal
Zakat mal adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas kekayaan atau harta yang dimiliki seseorang jika telah mencapai nisab (batas minimum) dan telah dimiliki selama satu tahun hijriyah.
Zakat mal dikenakan pada berbagai jenis kekayaan seperti uang tunai, emas, perak, investasi, dan harta lainnya yang memiliki nilai ekonomis yang signifikan.
Tata Cara Zakat Mal
Untuk mengeluarkan zakat mal yang sudah memenuhi syarat, berikut adalah tata cara yang bisa kamu ikuti:
a. Menentukan Harta yang Dikenai Zakat
Harta yang dikenai zakat mal adalah harta yang mencapai nisab (batas minimum yang ditetapkan) dan telah dimiliki selama satu tahun hijriah.
b. Menentukan Besaran Zakat
Besaran zakat mal yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta yang telah mencapai nisab.
c. Menentukan Tempat Penyaluran Zakat
Zakat mal dapat disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 60.
Golongan-golongan tersebut antara lain fakir, miskin, amil (petugas pengumpul zakat), muallaf, hamba sahaya, orang yang berhutang, untuk jihad fi sabilillah, dan para musafir yang membutuhkan.
d. Mengeluarkan Zakat pada Waktu yang Tepat
Zakat mal dapat ditunaikan kapan saja sepanjang tahun tanpa harus menunggu waktu tertentu. Meski begitu, banyak umat Muslim yang memilih untuk menunaikannya pada bulan Ramadhan karena keutamaan pahala yang lebih besar di bulan suci ini.
e. Niat Mengeluarkan Zakat
Saat menunaikan zakat mal, penting untuk menyertakan niat yang tulus dari hati sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Niat ini menjadi salah satu syarat sahnya zakat yang dikeluarkan.
f. Proses Penyaluran Zakat
Zakat mal dapat disalurkan melalui lembaga resmi amil zakat yang terpercaya, yang memiliki sistem distribusi yang lebih terorganisir.
Selain itu, zakat juga bisa langsung diberikan kepada individu-individu yang termasuk dalam golongan penerima zakat, seperti fakir, miskin, atau golongan lainnya yang berhak menerima sesuai ketentuan syariah.
Niat Zakat Mal
Sebelum mengeluarkan zakat mal, kamu bisa terlebih dahulu menghafal niatnya. Niat zakat mal adalah:
“نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ مَالِي فَرِيْضَةً لِلَّهِ تَعَالَى”
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat mal sebagai kewajiban kepada Allah Ta’ala.”
Dengan melafalkan atau menyimpan niat tersebut di dalam hati, seseorang telah memenuhi syarat niat yang diwajibkan dalam menunaikan zakat mal sesuai ajaran Islam.
3. Zakat Perniagaan
Zakat perniagaan adalah salah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan atas harta atau modal usaha yang dimiliki oleh pedagang atau pebisnis.
Kewajiban ini berlaku jika harta tersebut telah mencapai nisab (batas minimum yang ditentukan) dan dimiliki selama satu tahun hijriyah.
Zakat ini mencakup harta yang digunakan dalam aktivitas bisnis, seperti uang tunai, barang dagangan, investasi, serta keuntungan yang belum direalisasi.
Proses pengeluaran zakat perniagaan melibatkan beberapa langkah penting, termasuk tata cara dan niat yang sesuai dengan ajaran Islam:
Tata Cara Zakat Perniagaan
Untuk memastikan zakat perniagaan yang dikeluarkan sesuai dengan syariat Islam, berikut langkah-langkahnya:
a. Menentukan Nisab
Langkah pertama adalah memastikan bahwa harta perniagaan telah mencapai nisab. Nisab zakat perniagaan setara dengan nisab zakat mal, yaitu nilai harta yang sama dengan 85 gram emas murni.
b. Menghitung Besaran Zakat
Besaran zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total nilai harta perniagaan yang telah mencapai nisab. Perhitungan ini mencakup semua aset usaha, termasuk uang tunai, barang dagangan, dan keuntungan yang belum terealisasi.
c. Menentukan Waktu Pembayaran
Zakat perniagaan bisa dibayarkan kapan saja sepanjang tahun. Namun, sebaiknya pembayaran dilakukan bersamaan dengan waktu pembayaran zakat mal pada umumnya, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.
d. Niat
Ketika hendak mengeluarkan zakat perniagaan, pastikan untuk menyertakan niat yang ikhlas sebagai bentuk pemenuhan kewajiban agama. Niat ini dapat dilakukan dalam hati atau diucapkan secara lisan, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam.
e. Penyaluran Zakat
Setelah perhitungan selesai dan niat telah ditetapkan, langkah berikutnya adalah menyalurkan zakat kepada mereka yang berhak menerimanya.
Penyaluran ini dapat dilakukan melalui lembaga amil zakat yang terpercaya atau secara langsung kepada individu yang membutuhkan bantuan.
Niat Zakat Perniagaan
Niat zakat perniagaan bisa dilakukan dengan mengucapkannya secara lisan atau cukup di dalam hati, asalkan disertai keikhlasan yang tulus. Berikut adalah contoh niat untuk zakat perniagaan:
“نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ مَالِي عَنْ نِصَابِهِ لِلَّهِ تَعَالَى صَدَقَةً لِطَاعَتِهِ وَقُرْبَةً إِلَيْهِ”
Artinya: “Saya berniat mengeluarkan zakat perniagaan atas harta yang telah mencapai nisab karena Allah Ta’ala, sebagai wujud sedekah dalam rangka taat kepada-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya.”
Dengan melafalkan atau menanamkan niat ini dalam hati, seseorang telah memenuhi syarat niat yang diperlukan untuk menunaikan zakat perniagaan sesuai dengan ajaran Islam.
Sebagai penutup, memahami syarat wajib zakat adalah langkah penting untuk menunaikan kewajiban ini dengan benar sesuai tuntunan agama.